Doa sebagai inti hidup. Hidup seorang Suster Karmel kontemplatif ditandai oleh hidup doa dan ber-semadi, yang dihayati dalam kesunyi-an dan keheningan, dengan semangat kemiskinan dan kesederhanaan. Ke-heningan dan kesunyian merupakan syarat penting bagi terjaminnnya hidup doa, hidup persatuan dengan Tuhan, agar dapat berkembang sepenuhnya.
Perayaan Ekaristi setiap hari dan Ibadat bersama dalam aneka permo-honan, penyerahan, pujian, dan syukur serta praktik matiraga meru-pakan persembahan kami bagi seluruh Gereja dan dunia. Doa inilah yang menjadi inti hidup kontemplatif. Biarpun disediakan waktu khusus untuk doa, kami harus berusaha dengan sepenuh hati untuk senantiasa hidup bersemuka dengan Tuhan, me-nyadari kehadiran-Nya di mana-mana. Apa pun yang kami kerjakan, kehadiran Tuhan tidak boleh dilupa-kan. Ada beberapa hal lain yang kami lakukan, antara lain:
Tuguran: setiap hari, kecuali hari Minggu, sesudah santap malam ada seorang Suster yang tuguran di kapel, dengan tujuan berdoa untuk mereka yang mohon didoakan dalam hidup doa kami.
Adorasi: setiap hari sesudah santap siang dan malam, kami melakukan adorasi (kunjungan ke Sakramen Mahakudus) secara bersama.
Doa Salib: setiap hari Jumat sesudah Ibadat Penutup untuk mengenang sengsara dan wafat Tuhan Yesus, sedangkan dalam Masa Adven, seminggu dua kali dan Masa Prapas-kah, seminggu tiga kali.
Doa Rosario: didoakan setiap hari secara pribadi. Pada hari Minggu ber-sama sekomunitas. Pada Bulan Maria dan Bulan Rosario, didoakan bersama setiap hari.
Doa persembahan pagi: didoakan setiap hari, juga untuk semua anggota Karmel yang sakit dan lanjut usia.
Ibadat Sabda: sebulan sekali kami melakukan Ibadat Sabda, kecuali masa Avden dan Prapaskah, dua minggu sekali.
Ibadat tengah malam: setiap hari Sabtu dalam Masa Adven dan Pra-paskah serta Vigili Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel dan St. Maria, Bunda Allah.
Lectio Divina: seminggu sekali untuk Suster muda, dan sebulan dua kali untuk semua Suster.
Sabtu Imam: setiap Sabtu pertama dalam bulan kami berdoa khusus untuk para Imam dan calon Imam.
Jumat pertama: rekoleksi bersama.
Intensi Misa: secara rutin untuk orang tua para Suster dan para pen-derma biara, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
Retret: setahun dua kali retret komu-nitas. Suster berkaul kekal boleh retret pribadi selama empat hari.
Vacare Deo: dalam seminggu ada dua Suster berkaul yang Vacare Deo untuk satu hari. Vacare Deo adalah ‘berlibur’ untuk Tuhan. Mereka tidak bekerja bersama.
Doa khusus: bila ada hal-hal yang mendesak, seperti terjadi kerusuhan di Indonesia, pemisahan Timtim, bencana alam, dll. kami berdoa khusus dengan pentakhtaan Sakramen Mahakudus.
***