Pesona Keheningan-Mu
Fall in Love in the First Sight, seperti itulah rasalah, ketika pertama kali saya mengenal dan mengunjungi Biara “Flos Carmeli” di Batu ini. Tiada yang hebat dan memesona, serta tiada kejutan dan pesona diri, ketika mata ini boleh memandang, bertemu muka, dan berbicara dengan seorang Suster Karmelites. Semuanya tampak biasa saja. Sangat biasa! Seorang Suster yang tampil dengan sederhana dan amat bersahaja, juga dengan senyum dan keramahan yang alami, tanpa dibuat-buat. Namun, saya tak menyangka, apa yang saya alami setelah perjumpaan yang hanya sesaat itu. Bayang-bayangmu, Suster, terus mengganggu dan pancaran dirinya, tak mau pergi. Kapan pun dan di mana pun, bayang-bayang Suster Karmelites selalu menyertai langkah hidup saya, tanpa dapat saya hindari. Semakin ingin ditolak, semakin terus melekat. Kini, terasa sungguh, meskipun saya tinggal berjauhan, tetapi saya merasakan begitu dekatnya, karena tinggal di dalam hati saya dan selalu saya rindukan untuk dapat bergabung. Hati ini tak dapat lagi berpaling ke lain tempat.
Keheningan dan kesunyian Biara “Flos Carmeli” itulah yang mempunyai daya tarik kuat bagi saya, karena dalam suasana demikianlah, kehadiran Tuhan terasa nyata (bdk 1 Raj 19, 12 b) dan cinta-Nya kepada saya terasa begitu besar, dalam, dan luasnya, sungguh tak terkirakan (bdk Ef 3, 18) Maka saat itu, hanya satu yang kuminta kepada Tuhan, hanya inilah yang kukehendaki, diam di rumah Tuhan sepanjang hidupku (Mzm. 27, 4). Setelah melalui masa penantian yang lama dan tetap mendapat tantangan dari keluarga, akhirnya Tuhan memerkenankan saya untuk memasuki rumah-Nya. Maka betapa gembira hati saya, ketika dikatakan kepada saya, Mari, masuklah ke dalam Biara Flos Carmeli. Sekarang kakiku telah berdiri di dalam rumah-Mu, ya Tuhan (bdk Mzm 122, 1-2).
Saya bersyukur gembira karena menjadi milik-Mu, Tuhan (Kel. 34, 9). Panggilan Cinta Tuhan yang terasa halus, mengundang saya untuk menyerahkan dan memersembahkan seluruh diri saya sebagai persembahan yang hidup, melulu hanya untuk-Nya (bdk Rom 12,1). Hidup tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah inilah yang saya hayati sekarang (Kol 3, 3). Jatuh bangun untuk tetap setia dalam panggilan ini, mewarnai perjalanan hidup saya. Hanya satu kepercayaan saya, yaitu Kasih Tuhan selalu menyertai seluruh hidup saya (Mat 28, 20). Hal lain yang menarik, yaitu pintu masuk Biara ini, sungguh unik, dari dalam kami dapat melihat keluar dengan jelasnya. Sungguh, saya bangga dan bahagia boleh menjadi Suster Karmel Kontemplatif di Biara “Flos Carmeli” ini. Syukur dan terima kasihku kepada-Mu, ya Tuhan. Sub Tutela Matris.
Batu, 1 Oktober 2011
Pesta St. Theresia Lisieux
Sr. M. Laura Inacentia, O. Carm.