Jl. Ridwan 07 Kota Batu 65311 floscarmelibatu@gmail.com 0341-591913

Sr. M. Elisabeth W. O.Carm

Sr. M. Elisabeth Widhi Habsari O.Carm

“Scapulir Karmel”

Pertama kali saya mendengar kata “Karmelites” dari cerita kakak yang sering datang ke biara Untuk membuktikan semuanya itu, diantar Sr. Maria, CIJ dan teman-teman, saya mengunjungi biara Karmelites di Batu, kami datang siang tengah hari dan membunyikan bel dengan bel tarik yang masih asing bagi kami, begitu bel ditarik langsung terdengar balasan lonceng Angelus…..tunggu punya tunggu, lama tidak dibukakan pintu, akhirnya kami pulang. Rupanya Suster tidak mendengar bunyi bel karena bersamaan dengan lonceng Angelus.

Karena rasa ingin tahu saya datang lagi, tetap membunyikan bel tarik 3 X sebentar kemudian hanya terdengar suara “silakan masuk”, tetapi tetap tidak dibukakan pintu. Terdengar lagi suara “silakan masuk, tolong pintu dibuka sendiri”, dengan heran saya membuka pintu dan “ajaib” pintu terbuka,  terlihatlah wajah tersenyum lembut menyambut kedatangan saya. Dari perkenalan demi perkenalan, saya tertarik untuk menjadi Karmelites, namun ada kendala, saya belum memenuhi syarat untuk masuk biara, kendala lainnya ayah tidak mengizinkan  menjadi Suster Kamelites, tetapi jika menjadi seperti Suster yang mengajar di sekolah tidak keberatan.

Singkat cerita, saya masuk Suster Kongregasi aktif di Yogyakarta, dan suatu ketika saya menemukan Scapulir Karmel yang terbengkalai, yang tidak digunakan, karena ada lambang Karmel hati saya kembali terusik teringat biara Rubiah Karmel dengan bel tariknya yang unik.

Setiap saat ada waktu luang saya pergunakan untuk berdoa memohon dengan perantaraan bunda Maria melalui Scapulir Karmel supaya dapat pindah dan diizinkan menjadi Karmelites.

Saya mengalami kebimbangan dalam panggilan, namun ketika membicarakan keinginan untuk pindah ke Karmelites, ternyata Suster pembimbing mendukung, yang mengherankan lagi ayah menyetujui keinginan saya. Ini suatu mukjizat luar biasa, saya sangat yakin semua ini berkat pertolongan Bunda Maria yang mendengarkan permohonan doa melalui Scapulir Karmel 

Akhirnya, saya sebagai Postulan mengundurkan diri dari Kongregasi tsb untuk memulai panggilan membiara di tempat yang lain

Bersama sdri Yosepha dari Surabaya, kami berdua diterima dan masuk di Biara Rubiah Karmel, Rabu tgl. 25 Januari 1984 tepat pada hari bertobatnya Rasul Paulus rasul.

Masa pendidikan sebagai Postulan, Novis, Yunioran lalu Kaul Kekal, saya lalui dengan perjuangan iman yang terus-menerus, suka dan duka hidup bersama dengan kelebihan dan kekurangan para Suster yang juga bersama-sama mengikuti Yesus yang berdoa dalam keheningan.

Tidak terasa saya sudah 28 th tinggal di biara Rubiah Karmel “Flos Carmeli’ yang artinya “Bunga Karmel” dan memang benar hidup para Suster bagaikan suatu Taman dengan aneka Bunga yang warna-warni, sangat indah karena saling melengkapi..

Kini hanya rasa syukur dan bersyukur yang dapat saya ungkapkan kepada Tuhan dan Bunda Maria melalui “Scapulir Karmel” atas berkat dan perlidungannya selama ini karena saya boleh menjadi anggota biara Rubiah ini yang merupakan sarana dan tanda akan kehadiran Allah dan yang memanggil kami untuk bersama-sama menjadi pemohon rahmat bagi Gereja serta umat yang memerlukan dukungan doa-doa.

Terima kasih kepada semua pihak yang selalu mendoakan kesetiaan panggilan kami sebagai Suster Rubiah Karmel, Tuhan memberkati.

Peringatan St.Elisabeth di Hungaria
17 Nopember 2011

Sr. M. Elisabeth W. O.Carm

***

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *