Jl. Ridwan 07 Kota Batu 65311 floscarmelibatu@gmail.com 0341-591913

Peresmian Biara Rubiah Karmel “Flos Carmeli”

Sr.Brocarda, Sr.Elia, Sr.Teresita, Sr.Immaculata, Sr.Redempta

29 April 1962

Hari Minggu sesudah paskah, klausura diresmikan oleh Msgr. A.E.J. Albers, O. Carm. Beberapa hari sebelumnya biara dibuka untuk umum. Juga pagi itu, sampai pkl. 09.30.

Pada pkl. 10.00 Misa Tripria oleh Paduka yang Mulia Msgr. A.E.J. Albers, kedua penasihat Ordo, Pater Kramer dan Pater Amerlan serta Romo Komisaris Jendral sendiri sebagai  ‘Presbyiter’

Misa di Gereja St. Simon Stock

Misa di Gereja Paroki St. Simon Stock, Batu. Kotbah dilakukan oleh Romo Harjaka, O.Carm. Sesudah Misa Kudus, prosesi ke biara, diiringi anak-anak Sang Timur sebagai malaikat, kelima Suster Karmel, para Romo Karmel, Bapak Uskup, dan para Frater Karmel dengan bermantol putih, para Suster SSpS, SPM, OSU, Sang Timur (PIJ), Medisi, lalu menyusul umat. Banyak umat yang datang menyaksikan upacara peresmian ini.

Upacara prosesi menuju ke Biara “Flos Carmeli”

Sesampai di pintu klausura Biara Flos Carmeli dilanjutkan dengan doa-doa, lalu Bapak Uskup memberikan penjelasan kepada umat tentang arti dan makna hidup para Suster di dalam klausura yang akan dikunci dari luar. Lalu Bapak Uskup mempersilakan para Suster masuk dan dengan suara yang agak dikeraskan.

Memasuki Biara Flos Carmeli | Bapa Uskup A.E.J. Albers O.Carm memberi penjelasan kepada umat umat yang hadir

Beliau mengunci pintu biara sebagai tanda perpisahan dengan dunia untuk selamanya. Para Suster merasa lega, namun banyak umat yang menangis menyaksikan ini. Dengan demikian hidup berklausura para Suster secara sungguh-sungguh di balik tirai dapat terlaksana sebagaimana mestinya.

Menerima berkat dari Bapa Uskup sebelum memasuki Klausura

17 Juli 1962

Biara Flos Carmeli dengan para pembesarnya resmi diakui oleh Roma. Sebagai Priorin: Sr. M. Immaculata Buttner. Sebagai Suppriorin merangkap Pembimbing Novis: Sr. M. Brocarda Poespowardojo.

Mulai bulan Januari tahun ini (1962) juga ada peraturan dari Roma, bahwa untuk membuka ‘stichting’ harus dengan 8 orang suster. Untuk biara ini masih mendapat perkecualian karena ‘stichting’ telah dimulai dengan beradanya dua Suster Indonesia setahun yang lalu. Kami mendapat izin memulai ‘stichting’ dengan 5 orang Suster yang telah berkaul. Akhirnya kelima Suster (dua Suster asli Indonesia dan tiga Suster dari Jerman) inilah yang menjadi perintis Biara Karmel “Flos Carmeli”.

Menemui umat di ruang tamu

13 Agustus 1962

Sesudah biara diresmikan, masuklah Sdri. Maria Aloysia Mirjam Moeljadi sebagai postulan.

29 September 1962

Sr. M. Redempta terpaksa meninggalkan klausura, untuk berisitirahat di keluarga, karena keadaan kesehatannya yang sungguh-sungguh memerlukan istirahat, akibat sakit-sakitnya di Eropa dan kesibukan selama masa pembangunan yang cukup menguras tenaga. Dengan mempergunakan perpanjangan izin tinggal di luar klausura, dia meninggalkan biara sebagai seorang Suster yang berkaul sementara. Selama waktu yang diperlukan.

3 Maret 1963

Sr. M. Redempta karena merasa tubuhnya belum mampu untuk menempuh hidup Karmel lagi, sedangkan izin tinggal di luar klausura telah habis, maka dia mengundurkan diri.

Ini berarti dia keluar dari Biara Karmel, karena tubuh dan jiwanya merasa tidak dapat memenuhi syarat lagi. Berat sekali bagi Sr. Redempta yang kembali sebagai Agnes Soejati, meninggalkan biara yang telah ‘dilabuhi’ sekian lama dan sekian banyak. Namun dia sadar, bahwa itu bukanlah jalan selanjutnya, maka dia berusaha untuk menerima itu sebagai kehendak Tuhan. Pembangunan Biara telah selesai sama sekali, seolah-olah Tuhan meminjam tenaganya untuk ikut melaksanakan adanya Biara Karmel Flos Carmeli di Batu ini.

Banyak terima kasih Suster, atas semua jasa dan jerih payah Suster.

Biara Flos Carmeli tahun 1962

***