Sr. M. Angelina Wiwik A., O.Carm
Panggilanku
Ketertarikan saya pada hidup doa, berawal ketika saya masih duduk di kelas II SD “St Yusup” Malang. Waktu itu yang mengajar agama adalah seorang Suster Belanda (entah siapa namanya), dan saya belum menjadi Katolik. Suster ini penuh perhatian, tetapi tidak ‘cerewet’. Kesukaannya adalah membawa bunga Soka untuk diletakkan pada vas yang menghiasi ruang Beliau. Saya sering ‘mencegat’ Beliau di depan pintu gerbang sekolah, agar dapat membawakan bunga sokanya, lalu meletakkannya di vas bunga; dan yang lebih saya tunggu-tunggu adalah senyum dan belaian tangan Beliau pada saya.
Doa yang berkesan bagi saya, yang Beliau ajarkan adalah Doa Rosario, apalagi bila saya diizinkan mengikuti doa rosario di Gua Maria yang berada di Rumah Sakit Panti Nirmala. Dari pengalaman ini, saya ingin menjadi suster seperti Beliau. Dalam perjalanan waktu, ternyata menjadi Katolik tidaklah mudah. Banyak hambatan, bukan dari keluarga, melainkan dari pihak luar yang menghambat. Lagi-lagi pengalaman doa, sunggu-sungguh menguatkan iman saya untuk menjadi murid Kristus.
Setelah dibaptis (waktu dewasa), keinginan untuk menjadi Suster semakin kuat, terlebih ingin menjadi suster yang banyak waktunya untuk berdoa. Setelah berkunjung ke banyak biara dan setelah berkenalan dengan Suster Kontemplatif di Biara “Flos Carmeli” ini, seperti ‘gayung bersambut’. Meskipun untuk dapat masuk menjadi bagian dari biara ini, banyak tantangan yang harus saya hadapi. Namun pengalaman dalam ‘doa’ itulah yang menguatkan diri saya. Sekarang saya merasakan sukacita menjadi bagian dari Biara “Flos Carmeli” ini, meskipun ada ‘riak’ yang mewarnainya.
Sr. M. Angelina Wiwik A., O.Carm
***